Dunia dengan gempuran teknologi yang semakin masif, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengusulkan agar pada tingkat Sekolah Dasar (SD) bisa ditambahkan kurikulum bahasa pemrograman alis coding.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan, kualitas sumber daya manusia menjadi salah satu https://idpromeja138.com/ fokus pemerintah dalam target pembangunan nasional.
Seperti diketahui, saat ini marak sebuah pemrograman AI Chat GPT yang kerap membantu para mahasiswa mengerjakan berbagai tugas kuliah, dari menulis essay, analisa, mencari informasi, dan sebagainya.
Jangan sampai, kata Suharso adanya kemajuan teknologi sekarang, banyak generasi muda yang menggampangkan segala cara dan berpikiran untuk tidak sekolah tinggi karena semua ilmu dan informasi bisa didapatkan pada AI Chat GPT.
Oleh karena itu, Suharso menyarankan, agar kurikulum di Indonesia bisa ditambah dengan kurikulum yang bisa meningkatkan keterampilan sejak tingkat SD. Salah satu yang diusulkan adalah kurikulum bahasa coding.
“Rekomendasi ke depan, kenapa tidak mulai Kelas 1 SD mulai diajari bahasa coding. Sampai kuliah ke depan gak perlu kuliah, tanya saja sama chat bot, selesai,” jelas Suharso saat ditemui di Jakarta Convention Center, Selasa (16/5/2023).
“Kalau anak-anak sudah punya kemampuan bahasa coding, dia bisa bikin sendiri menantang sendiri,” kata Suharso lagi.
Sebagai gambaran, coding adalah kegiatan menulis atau merangkai sekumpulan kode untuk memberikan perintah kepada komputer. Coding bisa dibilang sebagai metode utama untuk komunikasi manusia dan mesin.
Coding menuliskan kode berupa bahasa pemrograman yang dapat dimengerti oleh komputer, sehingga komputer bisa melakukan perintah yang diberikan oleh manusia.
Lewat bahasa coding, masyarakat kemudian bisa membuat berbagai macam program, seperti website hingga untuk pembuatan aplikasi dalam sebuah gawai atau gadget.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang dipimpin Nadiem Anwar Makarim pun saat ini terus mengembangkan dan menyuarakan implementasi Kurikulum Merdeka.
Di mana lewat Kurikulum Merdeka dapat memberikan pilihan bagi sekolah untuk melaksanakan kurikulum sesuai kesiapan. Berbagai kebijakan program Merdeka Belajar di jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), SD, SMP, dan SMA/SMK sederajat terus disosialisasikan kepada semua pemangku kepentingan pendidikan.