Jepang berhasil menghindari jurang resesi setelah mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,1% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal IV/2022.
Berdasarkan data yang dirilis Kantor Kabinet Jepang, Kamis (9/3/2023), hasil tersebut membalikkan kontraksi 0,6% (yoy) yang terjadi pada kuartal sebelumnya.
Namun, pertumbuhan ekonomi sebesar 0,1% nyatanya berada di bawah estimasi dan hasil perhitungan sebelumnya sebesar 0,6% yoy.
Revisi ke bawah mencerminkan berbagai faktor yang dihadapi negara tersebut, termasuk perlambatan ekonomi global dan inflasi yang tinggi.
Baik konsumsi swasta maupun belanja pemerintah memang meningkat, di tengah kontribusi positif dari perdagangan bersih seiring dengan pertumbuhan ekspor dan penurunan impor. Namun, investasi bisnis turun setelah tumbuh di dua kuartal sebelumnya.
Adapun secara kuartalan, (quarter-to-quarter/qtq), ekonomi Jepang tercatat stagnan 0%, berada di bawah ekspektasi sebesar 0,2% qtq.
Meskipun demikian, torehan tersebut sukses membalikkan hasil negatif pada kuartal sebelumnya, yakni kontraksi sebesar 0,3% qtq.