Saham emiten batu bara cenderung bervariasi pada perdagangan sesi I Rabu (24/5/2023), di tengah kembali terkoreksinya harga batu bara kemarin setelah sempat rebound pada Senin lalu.
Per pukul 09:46 WIB, dari 20 saham batu bara RI, delapan saham terpantau melemah, tiga saham cenderung stagnan, dan https://cicakrowoh.shop/ sembilan saham menguat.
Berikut pergerakan saham emiten batu bara pada perdagangan sesi I hari ini.
Saham | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan |
Adaro Energy Indonesia | ADRO | 2.260 | -1,31% |
Indo Tambangraya Megah | ITMG | 25.250 | -0,88% |
Indika Energy | INDY | 1.910 | -0,78% |
ABM Investama | ABMM | 3.070 | -0,65% |
Delta Dunia Makmur | DOID | 320 | -0,62% |
Adaro Minerals Indonesia | ADMR | 800 | -0,62% |
Prima Andalan Mandiri | MCOL | 5.525 | -0,45% |
Harum Energy | HRUM | 1.295 | -0,38% |
Baramulti Suksessarana | BSSR | 3.720 | 0,00% |
Bayan Resources | BYAN | 19.100 | 0,00% |
MNC Energy Investment | IATA | 66 | 0,00% |
United Tractors | UNTR | 24.575 | 0,31% |
Bukit Asam | PTBA | 3.160 | 0,32% |
TBS Energi Utama | TOBA | 392 | 0,51% |
Golden Eagle Energy | SMMT | 700 | 0,72% |
Bumi Resources | BUMI | 117 | 0,86% |
Mitrabara Adiperdana | MBAP | 4.860 | 1,67% |
Borneo Olah Sarana Sukses | BOSS | 57 | 1,79% |
Atlas Resources | ARII | 160 | 1,91% |
Alfa Energi Investama | FIRE | 74 | 5,71% |
Sumber: RTI
Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menjadi saham yang paling parah koreksinya pada pagi hari ini, yakni ambles 1,31% ke posisi Rp 2.260/saham.
Sedangkan saham PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) menjadi saham yang paling besar penguatannya pada sesi I hari ini yakni melonjak 5,71% menjadi Rp 74/saham.
Harga batu bara yang kembali terkoreksi membuat saham-saham batu bara RI kembali bergerak beragam karena investor cenderung menahan untuk memburu saham batu bara.
Pada perdagangan Selasa kemarin, harga batu bara kontrak Juni di pasar ICE Newcastle ditutup ambles 1,32% di posisi US$ 161,25 per ton.
Pelemahan ini memutus tren positif pasir hitam menguat pada dua hari sebelumnya dengan penguatan mencapai 6,1%.
Harga batu bara melemah karena aksi profit taking, terus melemahnya harga gas, serta sentimen negatif dari Eropa.
Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) terus melandai hingga menyentuh 29,13 euro per mega-watt hour (MWh) kemarin. Harga tersebut adalah yang terendah sejak Juni 2021.
Gas dan batu bara adalah dua komoditas yang saling mengganti dan harganya saling mempengaruhi.
Dengan harga gas yang semakin turun maka batu bara semakin ditinggalkan karena banyak yang lebih berpaling ke gas. Kondisi ini terutama terjadi di kawasan Eropa.
Selain itu, melemahnya permintaan batu bara juga memperberat harga batu bara, di mana lesunya permintaan tercermin dari menumpuknya pasokan pasir hitam di Pelabuhan Eropa.
Pasokan batu bara di pelabuhan Eropa barat laut meningkat 7% dalam sepekan terakhir, ke level tertingginya dalam delapan bulan. Pasokan batu bara di Pelabuhan ARA (Amsterdam, Rotterdam, Antwerp) ada di angka 6 juta ton pada pekan lalu, meningkat 39% dari periode yang sama tahun lalu.
Bahkan, di Asia yakni Jepang dan Korea Selatan pun sudah mulai mengurangi impor batu bara.
Impor batu bara Korea Selatan ambruk 21,8% (mtm) pada April menjadi 8,39 juta ton
Impor dari Jepang juga ambles. Secara keseluruhan, impor batu bara Jepang turun 1,6% (yoy) menjadi 13,23 juta ton. Impor batu bara jenis thermal anjlok 10,8% (yoy) menjadi 7,28 juta ton.
Di tengah banyaknya negara yang mengurangi impor, India masih menjadi penyelamat dengan terus meningkatkan permintaan.
Impor batu bara India pada April melonjak 32% (yoy) menjadi 16,23 juta ton. Impor tetap melonjak meskipun India juga meningkatkan produksi.
Produksi batu bara India meningkat 9% (yoy) menjadi 73 juta ton.
Impor tetap meningkat karena kebutuhan batu bara tengah melonjak dan diperkirakan masih akan tetap tinggi ke depan.
Kebutuhan listrik di India diperkirakan akan mencapai puncak pada Juni tahun ini hingga menembus 229 giga watt (GW). Naik dibandingkan Juni pada tahun sebelumnya menjadi 215GW.