Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg Rabu memperingatkan kota Bakhmut di Ukraina timur mungkin jatuh ke tangan Rusia dalam beberapa hari mendatang setelah berbulan-bulan dilanda pertempuran sengit.
Pernyataannya datang ketika kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner, yang telah memelopori serangan terhadap Bakhmut, mengeklaim telah merebut tepi timur kota industri, yang hancur dalam pertempuran terpanjang sejak Moskow menginvasi Ukraina setahun lalu.
Kepala Wagner dan sekutu Kremlin, Yevgeny Prigozhin, mengatakan di media sosial bahwa pasukannya “telah merebut seluruh bagian timur Bakhmut”, sebuah kota tambang garam dengan populasi 80.000 sebelum perang.
Prigozhin memperkirakan antara 12.000 dan 20.000 tentara Ukraina masih mempertahankan kota.
Pertempuran sengit di sekitar Bakhmut telah menjadi yang terpanjang dan paling berdarah dalam invasi Rusia selama lebih dari setahun, dan telah menghancurkan sebagian besar wilayah Ukraina serta membuat jutaan orang mengungsi.
“Apa yang kita lihat adalah bahwa Rusia mengerahkan lebih banyak pasukan, lebih banyak pasukan dan apa yang kurang dalam kualitas yang mereka coba perbaiki secara kuantitas,” kata Stoltenberg di sela-sela pertemuan para menteri pertahanan Uni Eropa di Stockholm, dilansir AFP, Kamis (9/3/2023).
“Kami tidak dapat mengesampingkan bahwa Bakhmut pada akhirnya akan jatuh dalam beberapa hari mendatang,” tuturnya.
Namun, dia menambahkan bahwa hal ini tidak serta merta mencerminkan titik balik perang dan kemenangan Rusia secara keseluruhan.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan dalam sebuah wawancara dengan CNN International tentang apa yang bisa terjadi jika Bakhmut jatuh ke tangan pasukan Rusia.
“Kami memahami bahwa setelah Bakhmut, (pasukan Rusia) dapat melangkah lebih jauh” dan menyerang kota-kota terdekat di wilayah Donetsk, katanya.
“Mereka bisa pergi ke Kramatorsk, mereka bisa pergi ke Sloviansk, itu akan menjadi jalan terbuka bagi Rusia setelah Bakhmut ke kota-kota lain di Ukraina, ke arah Donetsk,” kata Zelensky dalam wawancara yang disiarkan Rabu (8/3/2023).
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan kepada para pejabat militer selama pertemuan yang disiarkan televisi pada Selasa bahwa mengambil kendali kota akan memungkinkan “operasi ofensif lebih lanjut” di timur Ukraina.
Zelensky mengatakan bahwa angkatan bersenjatanya memutuskan untuk tetap tinggal di Bakhmut.
“Tentu saja, kita harus memikirkan kehidupan militer kita. Tapi kita harus melakukan apapun yang kita bisa selagi kita mendapatkan senjata, perbekalan, dan tentara kita bersiap untuk serangan balasan.”